Pada
abad pertengahan (1000-1450M) bagi kaum barat rempah-rempah merupakan komoditas yang sangat berharga karena fator
kelangkaan dan tingkat kesulitan yang tinggi untuk memperolehnya. Terdapat
banyak kisah menakjubkan masa lalu di mana
banyak orang rela mempertaruhkan uang, tenaga, bahkan nyawa demi mendapatkan
rempah-rempah.
Sebelum
Rempah-rempah banyak ditemukan dalam lemari dapur masyarakat modern, status
komoditas ini dianggap memiliki sifat yang mistis dan magis oleh kaum Barat.
Kala itu orang-orang barat menganggap rempah-rempah hampir sama berharganya
dengan emas, maka timbullah aura kemewahan dari rempah-rempah itu sendiri.
Cita
rasa yang khas dari rempah-rempah membuat kaum Barat pada waktu itu sangat
bernafsu untuk bisa mendapatkannya. Selain itu, banyak sekali manfaat dari rempah-rempah
seperti untuk memanggil arwah leluhur, mengusir setan, penyedap masakan,
pengobatan, dan menambah gairah seks. Banyaknya kegunaan dari rempah itulah
yang memicu perburuan rempah.
Dalam
perburuan rempah-rempah yang dilakukan oleh kaum Barat melahirkan tiga tokoh
penjelajah terkenal yang berambisi mendapatkan rempah-rempah di timur, mereka
adalah Christopher Columbus, Vasco da Gama, dan Fernando Magellan. Mereka
melakukan pelayaran ke wilayah India, Malaya, Hindia, dan pulau-pulau kecil
disekitarnya untuk menemukan rempah yang mereka cari.
Dari
ketiga tokoh besar tersebut, ada satu tokoh yang begitu menarik kisahnya dalam
melakukan pencarian rempah yaitu Columbus. Ia adalah seorang penjelajah asal
Republik Genoa yang berhasil menjelajah benua Amerika untuk pertama kali dalam
misi pelayaran kolonisasi Spanyol.
Columbus memiliki solusi yang elegan, tetapi juga
radikal untuk mendapatkan rempah. Menurut Columbus, komoditas dari daerah Timur
tidaklah harus berasal dari Timur dan kaum Barat tidak harus membayar dengan
harga yang terlalu mahal kepada para penghasil rempah.
Ambisi
Columbus untuk mendapatkan sebanyak
mungkin kekayaan rempah-rempah dari daerah Timur melahirkan sebuah usul, yaitu
melakukan pelayaran dari Barat menuju Timur, melalui Cathay dan Hindia yang
legendaris. Selanjutnya, kekayaan di daerah Timur akan mengalir ke dunia Barat,
Khususnya Spanyol.
Ide
tersebut terkesan muncul dari alam khayal. Bukan karena sifatnya yang tidak
biasa atau tujuannya yang hanya sekadar mencari peruntungan, melainkan karena
adanya iming-iming harta yang luar biasa. Bila berhasil, rencana Columbus akan
menghantarkan harta berlimpah tanpa batas untuk para penyokongnya di Spanyol,
dan hal itu akan menjadi catatan bersejarah serta kebanggaan tersendiri bagi
Columbus.
Rempah-rempah
memang memiliki sejarah panjang dan fantastis. Dalam buku ini Jack Turner
menuliskan rekam jejaknya, ia berhasil menyajikan suatu kisah yang luas dan
sangat informatif. Rentetan peristiwa bersejarah tentang rempah pun telah
dipaparkan di dalamnya, serta kronologis yang terkait dengan pencarian dan
penggunaannya. Penulis juga mengangkat berbagai kesalahpahaman mengenai
rempah-rempah yang terjadi di masa lalu.
Lebih
menarik lagi ketika Turner juga memaparkan kaitan rempah-rempah dan sejarah
erotisme. Terkuaklah bagaimana kisah-kisah masa lampau tentang pemanfaatan
rempah dalam praktik sexual magic yang
bertujuan untuk meningkatkan gairah dan keperkasaan seksualitas. Praktik ini
pertama kali mulai di Jazirah Arab kemudian dicontoh secara besar-besaran di
Benua Eropa.
Namun,
untuk memahami isi buku ini pembaca harus benar-benar cermat membacanya.
Mengingat buku ini merupakan buku sejarah, melewatkan satu halaman saja, maka
sulit sekali memahami halaman berikutnya. Bahkan pembaca menjadi enggan untuk
membacanya hingga selesai.
Mungkin
terasa berlebihan jika membaca bahwa pada masa lalu Rempah-rempah disebut
sebagai buah dari surga atau punya kekuatan magis. tetapi percayalah, betapa
nyata rempah-rempah memiliki segudang makna, dan rempah-rempah telah mengubah
peta sejarah dunia. (KR)
0 Komentar