Massa buruh Konfederasi Serikat
Pekerja Indonesia (FSPI) dan LSM pengawas jaminan kesehatan (JamKes Watch)
melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan
(BPJS), Cempaka Putih, Jakarta, Rabu (17/9/2014). Aksi dilakukan untuk menuntut
Perbaikan dan
menjalankan program jaminan kesehatan gratis untuk seluruh rakyat Indonesia.
KSPI dan JamKes Watch menunut agar
pemerintah memberlakukan jaminan kesehatan secara gratis sebagaimana yang
dijanjikan oleh Presiden terpilih, Joko Widodo.
Direktur Advokasi dan Relawan Jamkes
Watch Ade Lukman menilai program tersebut akan mudah berjalan
cukup dengan menambah anggaran PBI dari Rp. 19,9 triliun/tahun untuk 86,4
juta orang miskin menjadi Rp. 30 Triliun untuk mengcover lebih dari 125
Juta orang miskin dan tidak mampu.
Selain itu, ade Lukman mengatakan agar Permenkes no. 69/2013 segera direvisi untuk mengatur tarif rumah sakit dan klinik yang lebih wajar dan
waktu rawat inap bagi pasien yang memadai. “Sekarang ini masih banyak rumah sakit yang menolak
pasien BPJS Kesehatan, pasien menambah biaya pembelian obat, mengantri dan
proses administrasi yang berbelit – belit,” jelasnya.
Massa juga menuntut Menteri Kesehatan dan
direksi BPJS Kesehatan untuk merubah sistem INA CBG’s menjadi Fee For
Service. Hal tersebut dikarenakan semua jaringan rumah sakit dan klinik
BPJS Kesehatan merasa dirugikan dengan pembayaran yang murah dari sistem INA
CBG’s ini, sehingga banyak Pasien yang berobat ditolak oleh Rumah Sakit.
Aksi ini juga sebagai bentuk deklarasi JamKes Watch sebagai lembaga
pengawas independent jaminan kesehatan untuk memantau penyelenggaraan
jaminan kesehatan nasional. (Rheza Alfian)
0 Komentar