Sudah lebih dari setengah abad
Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia disahkan, yakni pada 10 Desember
1948. Deklarasi tersebut merupakan sejarah bagi peradaban umat manusia,
mengingat untuk pertama kalinya sebuah sistem nilai menjadi universal.
Namun seiring berjalannya
nilai tersebut, polemik Hak Asasi Manusia (HAM) secara universal yang telah
diakui oleh sebagian besar masyarakat dunia, dipertanyakan substansinya. Jika benar
HAM secara universal diakui sebagian besar masyarakat dunia, mengapa negara-negara
Barat sering bertindak represif terhadap negara-negara Asia, bahkan beberapa
negara Islam menjadi target penyerangan secara militer, dengan alasan
memberantas terorisme.
Jika ditelaah, polemik HAM
secara universal mengerucut pada persoalan Agama dan Kebudayaan. Kedua aspek
ini kerap menjadi sandungan bagi para pejuang hak-hak asasi manusia dalam upaya
penegakan HAM. Pada ranah agama misalnya, penegak HAM harus menghadapi
kesulitan dengan tafsir dan praktik agama yang fundamentalis.
Buku ini mengulas lima
polemik HAM secara universal, yaitu polemik antara hak-hak asasi universal dan
republikanisme, hak-hak asasi versi Barat dan versi Islam, antara hak-hak
individual dalam liberalisme dan hak-hak kolektif dalam multikulturalisme,
antara hak-hak asasi manusia dan nilai-nilai Asia, dan antara hak asasi manusia
dengan kewajiban asasi manusia. di dalam buku ini, kelima polemik tersebut
dibahas ke dalam 6 BAB, dengan penjabaran yang tersusun secara sistematis.
Selain itu, dipaparkan
mengenai kepentingan politis di balik retorika keunggulan agama dan kebudayaan
dalam mengkritik instrumentalisasi hak-hak asasi manusia. Buku yang ditulis oleh
Dr. F. Budi Hardiman juga menegaskan bahwa hak-hak asasi manusia digunakan
untuk melindungi manusia dari hal negatif dalam modernitas. Di era serba modern
ini, manusia perlu dilindungi dari kesewenangan kekuasaan, ekspansi pasar
kapitalis, dan dominasi teknologi.
Bagi penulis buku ini,
hak-hak asasi manusia tidak dapat direlatifkan meski dengan dalih-dalih kekhasan
agama ataupun kebudayaan sekalipun. Pada intinya, buku ini dapat memberi
pencerahan kepada pembacanya dalam memetakan berbagai polemik hak-hak asasi
manusia secara universal yang terjadi di dunia ini.
Pembaca dapat menjadikan
buku ini sebagai acuan dalam menyikapi fenomena-fenomena yang berkaitan dengan HAM.
Dengan menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, maka buku ini
merupakan bacaan wajib bagi dosen,
mahasiswa, aktivis, politikus, penegak hukum, maupun khalayak umum yang ingin
mempelajari hak-hak asasi manusia. (KR)
Judul Buku : Hak-hak Asasi
Manusia Polemik dengan Agama dan Kebudayaan
Penulis : F.
Budi Hardiman
Tebal
: 159 halaman
No. ISBN : 978-979-21-3083-6
Penerbit
: Kanisius
Tahun : 2011
0 Komentar