Bertempat di Car Free Day di
kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Minggu pagi (11/9) WTSD –komunitas yang
pertama kali dicetuskan lewar jejaring sosial Facebook ini-
melangsungkan pameran yang bertajuk “Lampau”.
Pendiri dan Ketua WTSD Syahrudin
mengatakan, nama “Lampau” sendiri dipilih karena kata lampau itu mengartikan
sesuatu yang sudah terjadi lama. “Materi kita random jadi kalau
menggunakan kata Lampau itu cocok. Jadi tidak terfokus dengan satu aspek saja,”
tambahnya.
Pada pameran ini lanjut Syahrudin,
menampilkan antara lain 38 foto dan 1 video. Video yang berdurasi kurang lebih
30 menit ini menayangkan segala macam hal tentang wilayah Serpong pada zaman dahulu.
Dengan adanya pameran dan komunitas ini
Syahrudin berharap bisa menjadi wadah kenangan warga Serpong dan menjadi
jembatan silaturahmi. “Jadi saya pengennya sih dengan adanya
komunitas dan pameran ini warga Serpong bisa bersilaturahmi karena sesungguhnya
warga Serpong itu mayoritas saudara,” katanya.
Syahrudin juga mengajak masyarakat Serpong
yang memiliki Facebook untuk bergabung
dalam komunitas ini. “Search saja “Wajah Serpong Tempo Doeloe” di sana
kita bisa berbagi kenangan, murni kenangan tanpa campur tangan politik, iklan
dan segala hal yang berbau SARA karena menurut kami berbagi kenangan itu indah
dan menyenangkan,” ujarnya.
Tidak hanya menampilkan memori masa lalu,
WTSD -komunitas yang lahir sejak satu tahun lalu tepatnya 2 September 2015 ini-
pun menyuguhkan berbagai macam makanan tradisional seperti Getuk, Talam,
Gengsot, Ongol-ongol, Opak dan Tumbili. Tujuannya untuk mengingatkan kembali
pada orang-orang akan makanan tradisional ini yang saat ini semakin terkubur
dengan kepopuleran makanan-makanan modern.
(Red)
0 Komentar