Hasil penghitungan cepat Dema U versi
Litbang LPM Journo Liberta,
pasangan nomor urut 3 Riyan Hidayat dan
Imam Qolyubi memperoleh 35,24 persen suara. Unggul atas dua
pesaingnya yang hanya memperoleh 15,35 persen untuk nomor urut 1 dan 26,02
persen untuk nomor urut 2.
Ketua Dema U
terpilih, Riyan Hidayat menyampaikan apresiasinya kepada seluruh elemen pemilu mahasiswa-KPU,
KPPS, Panwaslu, Bawaslu- dan seluruh mahasiswa UIN Syarif Hidatullah Jakarta
yang telah menyukseskan Pemilu Mahasiswa 2016, Kamis, (22/12/2016).
“Kemenangan ini bukan milik saya secara pribadi tetapi milik
semua mahasiswa UIN Jakarta, ini bukanlah kemenangan golongan tertentu atau
diri saya pribadi atau bahkan kelompok yang mengusung saya, tapi ini merupakan kemenangan seluruh mahasiswa UIN Jakarta,”
ujarnya.
Dengan kemenangan
ini, Riyan mengharapakan
dapat membawa UIN Jakarta ke arah yang lebih baik. “Ketika kampanye saya selalu mengatakan
bahwa saya hadir di tengah
teman-teman semua bukan hanya sekadar
untuk meminta doa restu atau dukungan semata, tapi saya hadir di sini untuk mengajak teman-teman agar
ikut mengambil tanggung jawab atas maju mundurnya UIN Jakarta,” ungkapnya.
“Dengan hasil ini saya berharap semua
melebur menjadi satu dan bersama-sama
memajukan Dema Universitas agar bermanfaat untuk masyarakat, nusa, bangsa dan agama,” tambah Ryan.
Usai penetapan kandidat terpilih, Riyan akan melaksanakan program-program yang telah
direncanakannya. Langkah awal yang akan dilakukannya adalah open recruitment untuk pengurus calon Dema Universitas.
“Kami membuka pintu seluas-luasnya
untuk seluruh mahasiswa UIN Jakarta yang ingin mengambil peran di Dema
Universitas,” katanya.
Selain itu, lanjut Riyan, ia akan
melakukan konsolidasi struktural agar
pengurus Dema Universitas satu visi dan misi. “Jadi pengurus tidak sekadar ahli di bidangnya tapi juga mereka memiliki
kemauan yang besar untuk memajukan UIN Jakarta khususnya mengutamakan
kepentingan mahasiswa,” tegasnya.
Tidak hanya mengapresiasi,
Mahasiswa FISIP jurusan Ilmu Politik ini juga mengkritik penyelenggaraan Pemilu
Mahasiswa kali ini. Ia mengatakan pemilu tahun ini masih terdapat kekurangan, banyaknya
suara yang tidak sah perlu dipertanyakan. Ia juga menyayangkan banyaknya suara
yang tidak sah.
“Kepada KPU agar ada
sosialisasi terlebih dahulu sebagaimana tahun-tahun sebelumnya untuk
meminimalisir terjadinya suara yang tidak sah,” katanya.
(Siska Irma Diana)
0 Komentar