![]() |
Jakarta Vespa UIN (The Djavu) saat melakukan kopi darat, Rabu, (23/11/2016), |
Komunitas dapat menjadi wadah penyalur hobi dan
tujuan suatu perkumpulan. Setiap hobi juga bisa menjadi tempat menjalin tali
silaturahmi. Seperti perkumpulan motor klasik yang ada di UIN Jakarta, yakni Djakarta
Vespa UIN (The Djavu).
Sebagai komunitas motor vespa yang
anggotanya mahasiswa UIN Jakarta,
The Djavu memberikan warna tersendiri
pada kampus bernuansa Islami ini. Betapa tidak, kumpulan pencinta vespa yang
biasanya identik dengan orang-orang tua, tapi kini malah sebaliknya, Mahasiswa
UIN yang tergolong sebagai kaum muda juga memiliki kecintaan yang sama dengan kendaraan
tua ini.
Kecintaan anggota The Djavu terhadap vespa berawal
dari sekadar hobi, seperti yang diungkapkan oleh ketua komunitas The Djavu Zaki
Mubarok. “Karena hobi dan suka aja
sama Vespa. Soalnya dari kecil Gua
juga sudah dikenalkan vespa melalui bokap.
Jadi cinta deh sama Vespa,”
katanya, saat ditemui ketika sedang kopi
darat, Rabu, (23/11/2016).
Komunitas The Djavu didirikan pada tanggal 5 Juni
2005, oleh beberapa mahasiswa UIN Jakarta. Adapun tujuannya, untuk mempererat
tali persaudaraan sesama pencinta motor vespa dan menumbuhkan rasa solidaritas
dalam lingkup kampus. “Jadi tidak asal
nongkrong saja,” tegasnya Zaki.
The Djavu biasa berkumpul setiap rabu malam selepas isya di depan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK).
Biasanya perkumpulan tersebut diisi dengan berbagi pengalaman, diskusi, dan
membicarakan program kegiatan, atau hanya sekadar bercanda ria sesama anggota.
Menurut Zaki, setelah 11 tahun berdiri komunitas
The Djavu sampai saat ini semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan
bergabungnya anggota baru dari luar kampus UIN. "saat ini tercatat ada 40
anggota aktif yang didominasi oleh mahasiswa UIN Jakarta," jelasnya.
Adakan Program Bernabung
Sebagai komunitas yang peduli terhadap kondisi
sosial, Tentunya The Djavu memiliki program kegiatan yang bermanfaat dan
menarik. Satu di antaranya adalah kegiatan Bernabung.
Bernabung adalah kegiatan yang setiap tiga minggu
sekali dilakukan The Djavu. “Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan nasi
bungkus kepada para pemulung, tukang becak, ojek, gelandangan dan pengemis di
jalanan,” jelas Zaki.
Setiap tahunnya, The Djavu juga mengadakan sunat
masal di lingkungan masyarakat yang kurang mampu, juga melakukan bakti sosial
ke beberapa daerah. Bahkan, dalam rangka meningkatkan kebersamaan dan rasa
solidaritas anggota, The Djavu memiliki kegiatan rutin yang tak kalah unik dan
bermanfaat seperti touring, futsal,
bersih-bersih kampus, yasinan dan tahlil setiap malam Jumatnya.
“Kegiatan ini sebagai bentuk implementasi dari satu di antara Tridarma perguruan tinggi, yakni
pengabdian masyarakat,” ungkapnya.
(Abdul Rouf Ade Segun)
0 Komentar