Penyebaran berita bohong atau hoax Indonesia mulai marak sejak adanya media sosial. Hal ini
disebabkan sifat dari media sosial yang memudahkan penyebaran informasi secara
cepat. Kemudahan ini membuat setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menulis
dan menyebarkan berbagai informasi yang didapatnya.
Kemudahan-kemudahan tersebut sering kali dimanfaatkan oleh
pengguna media sosial yang tidak bertanggung jawab. Mereka menyebarkan hoax, bahkan juga mengarang informasi
yang tidak terbukti kebenarannya.
Untuk melawan penyebaran hoax
melalui media sosial di Indonesia, Septiaji Eko Nugroho dan teman-temannya
membentuk sebuah perkumpulan bernama Komunitas Masyarakat Anti Fitnah, Turn
Back Hoax.
Awal mula terbentuknya Komunitas Masyarakat Anti Fitnah,
Turn Back Hoax ialah dari sebuah
fanspage di Facebook dengan nama Forum
Anti Fitnah, Hasut Dan Hoax (FAHH).
Kemudian, untuk memperkuat perlawanan terhadap penyebaran hoax, komunitas ini juga membuat situs
resmi yaitu turnbackhoax.id. Di situ
yang baru terbentuk sejak November 2016 itu kita dapat mengetahui hoax yang sedang hangat dan beredar di
masyarakat.
Keberadaan komunitas Masyarakat Anti Fitnah, Turn Back Hoax ini mendapatkan sambutan positif
dari pemerintah Indonesia, bahkan peluncuran situs ini secara langsung diresmikan
oleh Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, pada 8 Januari 2017 lalu.
Selain berbentuk situs, turnbackhoax.id juga dilengkapi dengan aplikasi yang memudahkan pengguna
internet dalam melaporkan penyebaran informasi palsu. Aplikasi tersebut berupa
eksistensi chrome yang dapat dengan mudah digunakan.
“Turn Back Hoax merupakan buah dari pemikiran para netizen yang tergabung dalam (FAHH di Facebook. FAHH berusaha memerangi
penyebaran berita palsu di internet dengan berbagai upaya, di antaranya sosialisasi media sosial ke remaja dan literasi
media untuk masyarakat umum. Turn Back Hoax
dikembangkan secara sukarela oleh sejumlah anggota komunitas yang berkiprah dibidang
teknologi dan informasi,” jelas Ketua Komunitas Masyarakat Anti Fitnah, Turn
Back Hoax,” Septiaji.
Selain bertujuan memberantas penyebaran hoax, komunitas Masyarakat Anti Fitnah, Turn Back Hoax juga berupaya untuk menyebarluaskan pemahaman akan bahaya hoax.
Septiaji ingin mengajak masyarakat untuk cerdas menggunakan media
sosial, menyediakan ruang partisipasi publik netizen melalui grup diskusi di media sosial. “Sehingga masyarakat
bisa mengklarifikasi berita yang belum jelas benar atau salah. Memberikan
solusi teknologi informasi yakni membangun aplikasi yang memudahkan masyarakat
untuk mengetahui kebenaran suatu berita,” katanya.
Komunitas Turn Back Hoax beranggotakan lebih dari
80 ribu anggota dengan berbagai kalangan. “Komunitas ini diikuti oleh beberapa
kalangan akademisi, selebritis, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh
pendidikan,
seperti Komarudin Hidayat, KH Dian Nafi, Nia
Dinata, Olga Lidya, Anita Wahid, dan masih banyak lagi,” tutur Septiaji.
Deklarasi komunitas ini
telah diselenggarakan di beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya,
Bandung Yogyakarta, Solo, Depok, Semarang, Wonosobo, Batam, Malang, Kalimantan,
dan Makassar, sedangkan kota yang lain sedang menunggu proses deklarasi.
Rendahnya tingkat literasi masyarakat perlu mendapatkan
perhatian lebih agar informasi yang menyebar tidak lagi meresahkan masyarakat
khususnya pengguna media sosial. Komunitas Masyarakat Anti Fitnah, Turn Back Hoax di Indonesia menjadi perekat bagi
lintas komunitas di masyarakat untuk sama-sama bersatu demi kepentingan
persatuan bangsa di tengah polarisasi akibat proses politik dan berkembangnya
isu radikalisme dan SARA.
Bagi masyarakat yang ingin berkontribusi dalam memberantas
penyebaran hoax dapat bergabung
dengan grup diskusi anti hoax di facebook, dan untuk kegiatan offline bisa bergabung dengan relawan di
kota yang ada.
(Siska Irma)
Baca Juga : Serba-Serbi Hoax
Baca Juga : Hoax Mudah Tersebar Karena Believe System
Baca Juga : Jurnalisme Bantu Tangkal Hoax
Baca Juga : Serba-Serbi Hoax
Baca Juga : Hoax Mudah Tersebar Karena Believe System
Baca Juga : Jurnalisme Bantu Tangkal Hoax
0 Komentar