![]() |
Journoliberta/Kania |
Campus Broadcasting Expo (CBX) merupakan acara tahunan yang
diadakan oleh Dakwah dan Komunikasi TV (DNK TV). Upacara pembukaan CBX
berlangsung pada Senin (8/10/2018) pukul 13.00 WIB bertempat di Aula Student Center Universitas
Islam Negreri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Acara dilanjutkan dengan seminar
nasional bertema “Millenial Entrepreneur In Creative Industry”.
Ketua Pelaksana CBX, Ihsan Amrullah menjelaskan, tema ini diambil
karena melihat fenomena kretativitas
anak muda saat ini lebih banyak menghasilkan konten negatif dibanding konten
positif. “Potensi insan muda begitu
besar, sayang jika tidak dimanfaatkan dan kita hadiri pakar-pakar yang bisa menaungi mereka,” terangnya.
Seminar nasional ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Head of
Content Creator Opini.id, Tri Wahono, Director of Creative Economy Research
& Development BEKRAF, Wawan Rusiawan, dan Kapuslitbang SDPPI Kominfo,
Bonnie M.Thamrin Wahid.
Dalam seminar ini, Wawan Rusiawan menjelaskan mengapa ekonomi
kreatif terus booming dan berkembang,
karena menurutnya industri kreatif merupakan sektor perekonomian anak muda. “Kalau
bicara tentang ekonomi kreatif itu ketika ada penciptaan nilai tambah yang
basisnya adalah kreativitas, yang identik dengan anak muda,” jelas Wawan.
Lebih lanjut, Wawan mengatakan bahwa ekonomi kreatif di Indonesia
Ada 16 sub sektor, salah satunya ialah broadcast
atau penyiaran. Badan
Ekonomi Kreatif (BEKRAF) ini juga bertugas untuk menciptakan pengusaha baru terutama di bidang
industri kreatif melalui pembinaan, sehingga meningkatkan nilai tambah usaha
yang sudah ada dan menjadikan produk kreatif Indonesia digemari di pasar dunia.
“Sektor ekonomi kreatif yang pertumbuhannya paling tinggi yaitu
film animasi, aplikasi, games dan
musik,” imbuhnya.
Di sisi lain Bonnie M. Thamrin Wahid menjelaskan bahwa Kemenkominfo
lebih banyak mengacu pada aspek infrastruktur, notabene bagian yang esensi
dalam sebuah pengembangan dari aplikasi untuk membangkitkan warung-warung
daring.
Boonie mengibaratkan infrastruktur ini adalah jalan tol yang sangat
dibutuhkan dalam pengembangan ekonomi digital. Infrastruktur dalam komunikasi
adalah bagian esensi, jika tidak dibangun, tidak akan tumbuh ekonomi di
sekitarnya, contohnya telekomunikasi dan toko daring.
Selanjutnya Tri Wahono menjelaskan tentang konten, karena Opini.id
bergerak pada bidang penyiaran. Saat ini banyak konten yang bersifat negatif, hoax. Hal ini disayangkan jika
infrastruktur yang sudah dipersiapkan pemerintah tidak dimanfaatkan dan diisi dengan konten yang
tidak bermanfaat, yang seharusnya diisi dengan muatan konten positif untuk Indonesia
yang lebih baik.
Head of Content Creator Opini.id
ini mengungkapkan, jika dilihat dari sisi tren seperti dikatakan CEO Facebook Mark Zuckerberg, video akan
menjadi konten yang paling berpengaruh di masa depan. “Hampir semua orang
mengakses video dan semua orang menyukai konten audio visual. Bentuk video content, yaitu talkshow, social experiment, parodi dan komik, vloging, satir, news,”
ujarnya.
(Kania)
1 Komentar
sukses terus jurnoliberta
BalasHapus