Monumen
Pers Nasional dahulu merupakan sebuah gedung bernama Sasanasuka atau Societeit
(Sosiet) Mangkunegaran, yang didirikan oleh Sri Mangkunegaran VII pada 21
Desember 1918 sebagai gedung pertemuan bagi kerabat Mangkunegaran. Gedung ini
merupakan hasil karya dari arsitek asal Semarang yang terkenal di zaman Hindia
Belanda bernama Mas Abukasan Atmodirono.
Selanjutnya,
setelah Indonesia merdeka, pada 9 Februari 1946 di gedung ini diselenggarakan
Konferensi Wartawan Seluruh Jawa, yang nantinya menjadi cikal bakal berdirinya
organisasi wartawan yang dikenal dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Setelah 4 windu usia PWI, tepatnya tanggal 9 Februari 1978, Presiden Soeharto
berkenan meresmikan Monumen Pers Nasional ini.
Memasuki
monumen terdapat empat naga dengan badan terlentang yang dinamakan Catur
Manggala Kura yang dalam artian surya sengkala berbunyi: Muluking Sedya
Habangun Negara. Selain itu, di depan monument ini juga terdapat sebuah papan
yang berisi koran berbagai media yang selalu diganti setiap harinya.
Monumen
ini memiliki bermacam koleksi. Beberapa di
antaranya 11 patung tokoh perintis pers Indonesia, diorama perkembangan pers
Indonesia, microfilm, mesin ketik beberapa wartawan pers, kamera wartawan yang
dipakai oleh beberapa wartawan, koleksi koran, foto-foto bersejarah dan juga
perpustakaan.
(Mega KH)
0 Komentar