Mahasiswa
Universitas Pamulang Bersatu membatalkan unjuk rasa di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, yang sedianya dilakukan Jumat,
(30/09/2019). Koordinator Mahasiswa Universitas Pamulang Bersatu, Ardifin
mengatakan aksi batal karena mempertimbangkan untuk menjaga kondusifitas dan keharmonisan
antara kedua universitas ini.
Unjuk rasa ini buntut
dari kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan UIN Jakarta pada Selasa
(27/09). Amany Lubis, Rektor UIN Jakarta ketika itu mengenakan almamater
terbaru berwarna biru cerah. Pada video yang beredar, Amany disorak-sorai dengan
yel-yel "UIN-nya jadi UNPAM".
Lalu mahasiswa
Universitas Pamulang Bersatu melalui surat pemberitahuan ke Kapolres Kota
Tangerang Selatan (28/09) menyatakan akan melakukan aksi di depan UIN Jakarta
diikuti lima ratus orang.
Baca juga: Berbagai Masalah Iringi Pembukaan PBAK UIN Jakarta 2019
Dalam suratnya ada tiga tuntutan yaitu; Pertama, Mendesak mahasiswa UIN yang bersorak-sorak di depan Rektor untuk
menjelaskan maksud dan tujuannya sambil bernyanyi "UIN-NYA JADI UNPAM". Kedua, tidak terima hanya klarifikasi dari Dema UIN Jakarta karena itu bukan mewakilinya
yang bersangkutan. Ketiga, meminta mahasiswa UIN yang bersangkutan untuk langsung
mengklarifikasi di depan mahasiswa Unpam yang melakukan aksi unjuk
rasa.
Memang berbarengan dengan keluarnya surat pemberitahuan aksi sebelumnya, Sultan Rivaldi, Ketua Dema UIN Jakarta menemui
perwakilan Unpam untuk membuat video klarifikasi permasalahan yang terjadi."Saya sudah bersama
kawan Bima dan Febi kita sudah duduk bersama. Jadi saya menghimbau untuk tidak
serius-serius amat," ujar Sultan dalam video tersebut.
(Reza)
0 Komentar