![]() |
Foto: Nina Nurjanah |
JOURNOLIBERTA.COM - Radio Dakwah Kampus (RDK) FM 107.9 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta mengadakan Talk Show ROFFAIR pada Rabu (14/10/2020), lewat
aplikasi Zoom. Acara yang bertajuk “The Art of Self Improvement in Media
Creative” ini diharapkan dapat mengembangkan jiwa kreatif para insan media
serta meningkatkan diri sendiri dengan self improvement yang
akan berdampak positif bagi dirinya sendiri.
“Tujuannya agar jiwa kreatif dapat
mengembangkan dirinya sendiri,” kata Ketua Pelaksana ROFFAIR 2020, Dafa Zulfar
Athollah.
Creative Director Froyonion Arie Je
mengatakan, apapun bisa menjadi self improvement dan
dasar yang harus diketahui dari self improvement adalah
sadar akan posisi dan kondisi, baik fisik, mental, maupun finansial. Ia
menambahkan, di era digital seperti sekarang ini media kreatif justru punya
peran besar dalam membantu seseorang untuk berkembang terutama dalam hal self
improvement.
“Bicara tentang self improvement,
ada dua hal yang pertama harus kita sadari yaitu posisi dan kondisi. Baik
kondisi fisik, mental, dan material yang menjadi ukuran basic-nya
yang perlu lo tau. Kalau lo udah sadar itu semua, lo tinggal list apa
aja nih yang kurang dan lo perbaiki kekurangan itu,” kata Arie Je.
Senada dengan Arie Je, CO Founder Menjadi
Manusia Adam A. Abednego mengatakan, untuk bisa menjadi self
improvement kita harus memahami diri kita terlebih dahulu dan terbuka
terhadap diri kita sendiri dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada
dalam diri kita. Ia juga mengibaratkan memahami diri sendiri itu seperti
menyetir mobil, banyak hal yang harus kita ketahui dan kita pamahi.
“Memahami diri sendiri itu ibarat
menyetir mobil, kita merasa bahwa orang lain itu yang salah, itulah kenapa
kemampuan memahami diri sendiri itu penting. Karna memahami diri sendiri itu
perjalanan yang akan terus kita jalani dalam hidup kita dan kita harus bisa
menjalani hidup dengan tau akan diri kita,” ujar Adam.
Mengutip dari Johari Window, Adam
menjelaskan ada 4 area yang harus kita tahu agar kita bisa memahami diri
sendiri. Yakni sifat yang tidak kita tunjukan kepada orang lain, sifat yang
orang lain tahu tentang diri kita tapi kita tidak tahu, sifat yang kita dan orang
lain tahu, dan sifat yang kita dan orang lain sama-sama tidak tahu.
“Untuk sisi di mana yang orang lain tahu
tentang diri kita tapi kita gak tahu, cara mengetahuinya
adalah dengan bertanya. Kita share kelemahan kita ke orang
lain dengan berbagi kerentanan kita, sehingga kita tau sifat-sifat kita (yang)
terpendam. Sedangkan untuk megetahui sisi yang kita dan orang lain tidak
ketahui, kita bisa melakukanya dengan berbagi diri kita sendiri dengan orang
lain, karena dengan berbagi kita akan lebih aware,” jelas Adam.
Lebih lanjut Adam mengatakan, media
sekarang tanpa sadar telah memberi kita tekanan dengan standar-standar tertentu
sehingga membuat kita tidak optimal dan merasa selalu ada yang kurang. Hadirnya
Menjadi Manusia selain untuk membuka ruang bercerita, juga mengajak temen-temen
untuk melihat tidak hanya dari satu sudut pandang saja karena sudut pandang di
luar sana ada banyak, kalaupun berbeda sudut pandang itu tidak masalah asal hal
tersebut tidak merugikan orang lain.
“Kadang media itu membuat standar-standar
tertentu yang tanpa sadar membuat kita semakin tertekan. Media memberikan
tekanan sementara kita sendiri sudah cemas sehingga kita tidak optimal,
tertekan dan merasa ada yang selalu kurang. Kita pun akhirnya harus selalu
menunjukkan sisi positif kita padahal menunjukkan sisi lemah kita juga tak
kalah penting,” tutup Adam.
Penulis: Siti Hasanah Gustiyani
Editor: Johan
0 Komentar