JOURNOLIBERTA.COM - Kuota mahasiswa baru Jurnalistik
bertambah dari awalnya 120 mahasiswa menjadi 160 mahasiswa. Hal ini juga di benarkan oleh Ketua Jurusan Program Studi
(Kaprodi) Jurnalistik, Kholis Ridho yang
menjelaskan
bahwa akan diadakannya penambahan kelas pada angkatan 2020, ia juga menjelaskan bahwa penambahan kelas terjadi
bukan hanya karna banyaknya mahasiswa, melainkan karna mengikuti aturan Badan Akreditasi Nasional Tinggi (BAN-PT) dimana dijelaskan
bahwa idealnya perkuliahan adalah sebanyak 25-40 mahasiswa.
"Di
angkatan 2020 ini
menjadi empat kelas, rencananya penambahan
kelas ini nantinya akan direalisasikan di
semester
dua. Selain itu, bukan hanya karena banyaknya mahasiswa, melainkan hal ini
karena mengikuti aturan (BAN-PT),
dimana idealnya perkuliahan itu sebanyak
25-40 mahasiswa," jelas
Kholis Ridho pada telephone via Whatsapp, Selasa
(24/11/2020).
Kholis
juga menjelaskan bahwa dalam mekanisme penambahan kelas
ini akan diacak dan dilampirkan di website. Dimana nantinya, setiap kelas berisi mahasiswa
dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi
Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Mandiri.
“Kita acak semuanya, nanti saya lampirkan di
depan, terus saya lampirkan di website kelasnya. Pencampuran antara SNMPTN,
SBMPTN, dan Mandiri,” jelas Kholis.
Adapun,
rencanya untuk penambahan ruang kelas
Jurnalistik, akan di tempatkan di Perpustakaan Lama.
Hal ini dikarenakan agar Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fidikom) tidak
ikut ke gedung fakultas lain.
“Ada penambahan
ruang kelas di perpustakaan lama, menjadi ruang kelas baru untuk Fidkom. Itu
sudah diantisipasi dengan penambahan jumlah kelas yang dilakukan pada
jurnalistik,” tutur Kholis.
Terakhir, Kholis
menambahkan, bertambahnya kelas ini tidak menjadikan kekurangan dosen pengajar,
karena dosen pengajar dapat diambil dari KPI. “Dosen tidak kurang karna bisa
diambil dari KPI,” tutup Kholis
Perihal
diadakannya penambahan kelas ini, mahasiswa Jurnalistik semester satu, Ridho
Hatmanto mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Namun Ridho setuju,
karena dengan bertambahnya kelas akan mengurangi jumlah mahasiswa dalam satu
kelas, serta akan lebih efektif dan kondusif saat tatap muka nanti.
“Penambahan kelas
itu baik, karena dengan penambahan kelas otomatis jumlah mahasiswa berkurang.
Diharapkan dengan penambahan kelas tersebut nantinya pembelajaran ketika tatap
muka akan lebih efektif dan kondusif,” ujar Ridho melalui pesan Whatsapp,
Rabu (25/11/2020)
Selain itu, Ridho
mengungkapkan bahwa tidak akan berkurang teman nantinya bila kelas diacak,
justru ini menjadikan hal untuk saling mengenal dengan teman satu angkatan, dan
berharap mendapatkan teman yang bisa saling support.
“Dengan diacak
seperti itu kita akan saling mengenal teman satu angkatan, ga hanya teman yang
udah klop atau teman sekelas aja, terus bisa menemukan teman yang tepat atau
sefrekuensi nantinya yang saling support,” jelasnya.
Penulis: Zahra Zakiyah
Editor : Siti Hasanah
0 Komentar