Koper Magic di New York


Setiap kota di dunia memliki aturanya sendiri, tak terkecuali kota New York yang tidak membolehkan para penyihir untuk membawa hewan gaib. Peraturan ini diterapkan pada tahun 1926. Di New York, masyarakat dibagi menjadi dua bagian yaitu masyarakat magic (penyihir) dan no-magic (bukan penyihir).
Seorang penyihir bernama Newt Scamander yang bertujuan melepaskan hewan gaib  di Arizona, terhenti di New York dengan membawa koper kecil yang berisi hewan-hewan gaib. Ketika pria berambut pirang itu melanjutkan perjalanannya, ia mendapatkan banyak masalah di New York. Salah satunya yaitu seekor tikus besar yang terlepas dari koper.
Penyihir itu berusaha mengejarnya hingga ia bertemu seorang no-magic dan ikut terlibat dalam masalah sihir. Hal ini ternyata terlihat oleh seorang wanita dari Magical Kongres Amerika Serikat (Macusa) bernama Tina Goldstein dan dianggap sebagai pelanggaran hukum. Kemudian ia dibawa oleh wanita itu untuk diadili.
Namun ia terselamatkan karena tertukarnya koper tersebut dengan milik seorang no-magic. Tidak lama kemudian koper itu ditemukan Newt dan Tina Goldstein.  Mereka lalu membawanya ke apartemen Tina.
Tak ingin hewan gaib miliknya dimusnahkan, Newt berusaha melarikan diri dari Tina bersama seorang no-magic bernama Jacob Kwalski. Mereka berusaha mengumpulkan hewan yang terlepas sebelumnya, sialnya usaha itu diketahui oleh Tina. koper ajaib itu dibawa ke Macusa untuk dimusnahkan. Di Macusa Tina yang akan melaporkan Newt justru ikut mendapat hukuman, karena dianggap bersekutu dengan penyihir jahat. Saat eksekusi, seekor belalang ajaib membantu melepaskan Newt dan Tina hingga terbebas dari hukuman mati.
Kejadian itu menyebabkan Tina dan adiknya  membantu Newt mengumpulkan hewan gaib. Untuk menemukan hewan yang masih terlepas mereka mendatangi goblin untuk tetapi mereka dijebak dan informasi tersebut sampai pada anggota Macusa. Dengan sihir yang mereka miliki dapat menyelamatkan diri.
Di sisi lain seorang anak bernama Credence yang memiliki sihir parasit dalam dirinya didekati oleh salah seorang anggota Macusa bernama Percival Graves. Graves bertujuan mencari Obscurus yang disangka ada dalam diri adik Credence. Setelah mengetahui watak asli Graves, Credence mengamuk dengan sihir hitamnya menghancurkan kota New York.
Akhirnya Credence yang awalnya akan ditolong oleh Newt dan Tina agar dibebaskan dari sihir tersebut justru dimusnahkan oleh para anggota Macusa karena dianggap membahayakan masyarakat magic dan no-magic. Untuk menghapuskan semua ingatan masyarakat no-magic di New York, Newt mengeluarkan Frank (elang besar berkaki empat) untuk menyebarkan ramuan penghapus ingatan diatas awan hitam melalui hujan.
Film Fantastic Beast and Where to Find Them ini ditulis oleh J.K. Rowling seorang penulis cerita fiksi tentang dunia sihir. Seperti film sebelumnya yang ia tulis juga bercerita tentang dunia sihir yaitu serial film Harry Potter.
Dalam film ini Eddie Redmayne berperan sebagai Newt Scamander. Tokoh yang diperankan oleh Eddie sebagai seorang penyihir terlihat natural sehingga terlihat memuaskan penonton. Kali ini peran Eddie dalam film tersebut sangat mengagumkan melalui usahanya menaklukan seekor badak raksasa agar masuk ke dalam koper.
Film ini memadukan teknologi CGI (Computer Generated Imagery) dengan aksi langsung. Efek visual yang sangat terasa dan terkesan nyata dalam film dapat memuaskan penonton. Selain itu, unsur keberanian dan petualangan sangat menonjol dan dapat menjadi motivasi untuk para penonton.
Film berdurasi 133 menit ini juga tak lepas dari beberapa kekurangan seperti alur dalam film ini terkesan terlalu cepat sehingga membingungkan penonton dan juga banyaknya penggunaan istilah sihir yang tidak dijelaskan maknanya. Film yang rilis pada 16 November 2016 ini merupakan serial pertama dari beberapa serial yang akan ditayangkan.

Judul Film                     : Fantastic Beasts and Where to Find Them
Sutradara                     : David Yates
Rilis                             : 16 November 2016

Genre                          : Advanture, Fantasy, Family

(Nurul Khotimah)

Posting Komentar

0 Komentar