Memahami Anak Dengan Penuh Cinta



Retno Hening yang acap kali terlihat di jejaring social Instagram mengunggah video kegiatan anaknya yaitu Kirana. Bocah yang cantik, manis dan lucu ini membuat para followers Instagram sang ibunda semakin melonjak. Terlihat setiap video yang diupload kepolosan dan perilaku yang memperlihatkan tingkah lucunya menghibur banyak orang.

Semakin populer Retno Hening akhirnya diajak oleh gagas media untuk membuat buku. Buku tersebut berjudul Happy Little Soul, melalui buku ini penulis ingin berbagi cerita bagaimana orang tua belajar memahami anak dengan penuh cinta. Kumpulan cerita dalam buku ini dimulai dari usia Kirana 0 bulan hingga saat ini berumur 3 tahun.

Diawal, Retno Hening menceritakan bagaimana proses perjuangannya hingga memiliki anak, sempat mengalami keguguran dan akan ditinggal suami untuk tugas kerja di Oman pasca keguguran, namun takdir berkata lain sebelum kepergian tugas kerja suami Retno Hening hamil untuk kedua kalinya. Kehamilan kedua kalinya melahirkan seorang anak yang bernama Mayesa Hafsah Kirana.

Seperti kebanyakan ibu lainnya Retno Hening mengalami yang namanya drama new mom. Beliau stress karena tidak dapat memberi Air Susu Ibu (ASI) kepada anaknya, hingga disarankan untuk memakai susu formula namun ia menolak, dia memiliki pendirian sendiri menurutnya ASI lebih manfaatnya ketimbang susu formula. Dengan segala usaha dan keyakinan kalau ibu adalah leader untuk anaknya, ASI mulai mengalir deras hari demi hari.

Sejak usia 0 hingga 3 tahun saat ini Retno Hening selalu mengutamakan komunikasi. Walau sang bayi belum bisa bicara, sebisa mungkin untuk mengajaknya bicara. Diumur anak yang berusia 1-3 tahun sudah dapat mengucapkan beberapa kata, terkadang banyak orang tua yang tidak mengerti apa yang dikatakan anak tersebut. Jika kita semakin sering berkomunikasi kepada anak, lambat laun orang tua akan memahaminya. Yakinlah setiap anak diajak komunikasi ia dapat memahami, begitu pula seorang ibu akan merasa bahagia jika terjalin komunikasi dengan anaknya.

Menjadi role model yang baik bagi anak merupakan tugas bagi setiap orang tua, hal yang kita inginkan yang bermaksud positif alangkah baiknya kita dapat mencontohkan. "Ketika saya menginginkan Kirana menjadi anak yang baik, baik tutur katanya, baik sikapnya, baik semuanya, tentunya saya dulu yang harus menjadi seperti itu," kutipan dari halaman 25.

Ibu rumah tangga menjadi sosok yang sangat penting dalam perkembangan anak, kebanyakan anak diurus oleh ibu. Namun pekerjaan  seperti memasak dan beberes juga menjadi agenda wajib yang harus dilakukan. Solusi untuk seimbang dalam melakukan hal ini adalah membagi tugas dengan anak, jika kita sedang memasak dapat kita tugaskan anak melakukan hal kecil seperti mengupas sesuatu, begitupula jika sedang membersihkan rumah , anak dapat kita suruh untuk mengelap kaca. Secara otomatis dia akan merasa dibutuhkan dan tidak merasa kesepian karena mencari teman main.

Keunggulan buku ini dengan buku parenting lainnya adalah alur cerita yang ringan untuk dibaca, dengan kertas yang berwarna-warni menjadi nilai tambah sendiri yang membuat buku ini menjadi enak untuk dibaca. Selain itu cerita yang cukup detail dan ditambahkan dengan tips membuat permainan sendiri untuk anak, selain itu ada juga bab yang membahas cara membuat makanan yang variasi dan unik.

Kekurangan dari buku ini adalah ada beberapa cerita yang mengulang, inti dari paragraf yang diceritakan sama saja namun hanya diubah alur ceritanya. Hal tersebut hanya pemborosan dan membosankan. Namun melihat dari kekurangan buku ini, menurut saya tetap layak untuk dibaca bagi orang tua, khususnya ibu, selain banyak cerita yang dapat dijadikan contoh yang baik, buku ini memiliki kekhasannya sendiri.


Identitas buku.
Judul buku          : Happy Little Soul
Pengarang          : Retno Hening.
Penerbit              : GagasMedia
ISBN                  : 978-979-780-886-0
Tebal                  : 202 hlm
Tahun terbit        : 2017 (cetakan ke 6)



(Reza)

Posting Komentar

1 Komentar