![]() |
Foto: Journo Liberta/Sulthony Hasanuddin |
JOURNOLIBERTA.COM-Aliansi mahasiswa seluruh Indonesia menggelar aksi demo
di gedung DPR RI dan Istana Negara pada Senin (11/04/2022). Ketua BEM
Universitas Hasanuddin, Imam Mobolingo
mengatakan pada demo kali ini fokus menyuarakan untuk menolak segala bentuk
pelanggaran konstitusi negara, penundaan pemilu, menuntut adanya jaminan akan
ketersediaan bahan pangan, konflik agraria dan lain-lain.
“Dari saya sendiri sebagai Presiden Mahasiswa Universitas
Hasanuddin, kami berkomitmen tanpa kompromi menolak segala bentuk pelanggaran
konstitusi negara, penundaan pemilu, meminta adanya jaminan akan ketersediaan
bahan pangan, konflik agraria dll.,” ujar Imam.
Imam juga
mengungkapkan masa kepemimpinan Jokowi selama delapan tahun ini menimbulkan
banyak kekecewaan dan dinilai tidak pro rakyat. Imam khawatir jika terus
seperti itu indeks demokrasi Indonesia akan menurun dan menimbulkan masalah.
“Terkait delapan tahun kepemimpinan Jokowi, tentu sangat
banyak kekecewaan, terkait bagaimana indeks demokrasi yang begitu menurun,
banyaknya kebijakan yang dinilai tidak pro rakyat dan pemerintah tidak bisa
memberikan kepastian akan penanganan beberapa masalah diindonesia,” kata Imam.
Sementara itu mahasiswa Universitas Pamulang, Khadafi
Lubis juga menambahkan ketidakpuasan yang dirasakan 8 tahun masa jabatan
Presiden RI Jokowi Dodo. Ia mengungkapkan mahasiswa merasakan ketidakpuasan
karena sering diintimidasi sehingga hal tersebut menjatuhkan martabat kabinet
Jokowi itu sendiri.
“Belakangan ini saya melihat ada ketidakpuasan terutama
bagi para mahasiswa, karena yang saya tahu seperti yang kita ketahui kita
selalu saja dicegah diintimidasi dianiaya dan sebagainya. Itu salah satu
pelanggaran yang paling fatal dan menjatuhkan martabat pada kabinet Jokowi
tahun ini,” ujarnya.
Menanggapi respons masyarakat yang kontra terhadap demo
ini, Khadafi mengungkapkan bahwa ia tidak menyalahkan pihak yang kontra. Karena
menurut Khadafi masyarakat tentu memiliki hak untuk bersuara baik pro maupun
kontra.
“Untuk masyarakat yang kontra tidak menyalahkan karena
memang setiap manusia itu memiliki hak untuk bersuara untuk berbicara. Kita
sebagai manusia/mahasiswa yang sekarang hanya mendukung kestabilan ekonomi agar
tidak adanya keresahan masyarakat pada kabinet Jokowi seperti sekarang,”
pungkasnya.
Mahasiswa Universitas Borobudur, Andra Kurniawan berharap
pemerintah bisa menstabilkan ekonomi dan menuntut presiden untuk berbicara
tegas terkait penolakan penundaan pemilu 2024.
“Melihat juga kita baru selesai dilanda Covid-19 tentu
ekonomi masyarakat Indonesia itu sangat buruk sekali, belum stabil sekali gitu,
jadi tentu kita memberi harapan besar bagi pemerintah untuk menstabilkan
ekonomi setelah pandemi Covid-19 ini agar tidak menaikkan harga BBM, yang kedua
menuntut presiden untuk berbicara tegas tolak penundaan pemilu 2024,” ujar Andra
pada Senin (11/04/22)
Andra juga mengungkapkan kasus kenaikan harga BBM dan
minyak goreng sangat meresahkan masyarakat. Ia menegaskan akan adanya
konsolidasi ulang terhadap kawan-kawan yang ada di dalam dan luar kampus
Universitas Borobudur jika tuntutan tidak terpenuhi.
“Selanjutnya nanti kalau ini tidak bisa terealisasikan
oleh pemerintah mungkin nanti kita akan konsolidasi ulang terhadap kawan-kawan
yang ada di fakultas di kampus mahasiswa Universitas Borobudur dan kita akan
konsolidasi juga keluar kampus jika tuntutan tidak dipenuhi,” jelasnya.
Menurut salah satu Instansi Masyarakat, Zundi Arsyad aksi
demo dilakukan bukan karena adanya kebencian, tetapi sebagai rasa cinta
masyarakat kepada pemerintah sehingga negara Indonesia yang demokrasi ini tetap
berjalan sesuai dengan konstitusi yang ada.
“Harapannya aspirasinya tersampaikan, aspirasi mahasiswa
tersampaikan, Aspirasi masyarakat tersampaikan. Ini semua dilakukan demonstrasi
bukan karena kebencian, tapi bentuk kecintaan kepada pemerintah kepada negara
sehingga kita berjalan sesuai dengan rel yang sudah diamanatkan oleh
undang-undang,” ujar Zundi.
Di samping itu, Zundi mengatakan bahwa masyarakat
mengikuti apa yang diaspirasikan para mahasiswa karena menurutnya mahasiswa
adalah salah satu elemen penting dalam sistem masyarakat. Jika mahasiswa tidak
bersuara maka tidak menutup kemungkinan pemerintah bisa terus berbuat
sewenang-wenang.
“Saya masyarakat yang mengikuti apa yang diaspirasikan
oleh mahasiswa, mahasiswa itu kan salah satu elemen penting dalam masyarakat.
Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa kalau bukan mahasiswa yang menyuarakan
siapa lagi? karena Mahasiswa adalah kaum terpelajar kalau mahasiswanya diam
berarti maka tidak akan ada lagi yang menyampaikan aspirasi sesuai dengan yang
diamanatkan oleh undang-undang,” jelasnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengumumkan keputusan hasil
rapat terkait persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) serentak satu hari sebelum aksi demo, pada Minggu (10/04/22). Dalam
rapat terbatas tersebut, Jokowi menyebutkan pemilu akan dilaksanakan pada 14
Februari 2024. Namun aksi demo tetap digelar agar Presiden Jokowi tegaskan kembali
penolakan penundaan pemilu 2024 serta menuntut kestabilan ekonomi.
Reporter: Nabilatul Dzakiyyah, Ridho Hatmanto
Penulis: Putri Nadhila, Nurma Nafisa
Editor: Gina Nurulfadilah
0 Komentar