Sampah Juga Bernilai











JOURNOLIBERTA.COM-Menurut data Kementerian Linkungan Hidup (KLHK) tahun 2020, masyarakat Indonesia menghasilkan 34,5 juta ton sampah pertahunnya, dan 12% nya merupakan sampah kertas/karton. Maka Hadid Aulia (21) mahasiswa  asal Pamulang, Tangsel sadar akan kondisi lingkungan yang semakin dicekam oleh sampah. 

Berangkat dari kesadaran pikirnya itu, pada 2017 ia pun membuktikan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan memanfaatkan sampah kertas menjadi beragam kerajinan bernilai estetika hingga nilai jual.

“Kesadaran diri yangg utama, sadar bahwa lingkungan ini kian hari kian mengerikan. Sampah di mana-mana. Mau sedikit berkontribusi buat ngurangin sampah. Yaudah dimulai deh dari sampah kertas ini awalnya,” ujarnya.

Menurut kajian pemetaan usaha, pengumpulan bahan baku daur kertas di Indonesia yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan laju daur ulang kertas mencapai 13,15 persen dengan 50 persen bahan baku masih didapat dari proses impor. 

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong mengatakan bahwa pengelolaan sampah menjadi sumber daya memiliki potensi yang besar di Indonesia dengan masih banyaknya sampah yang belum dimanfaatkan menjadi bahan baku.

Keahliannya dalam meramu sampah ini ia akui dipelajari dari vidio youtube hingga datang langsung ke pengrajin senior.

“Kita nonton video tutorial orang Rusia di youtube, mereka pintar dan jelas cara buatnya. Terus ada juga gurunya, kita belajar ke pengerajin senior di daerah Palmerah, dan Cibinong,” tutur Hadid.

Hasil karyanya sering dipamerkan di pusat perbelanjaan, sekolah dan pusat pemerintahan. Tujuannya supaya masyarakat tau jika ada wadah kerajinan daur ulang limbah kertas di Tangsel.

“Kita ada visi untuk menjadi sentral salah satu kerajinan koran di Tangsel.”

Ditangan Hadid dan teman-temannya, Akasia Art juga sudah menorehkan beberapa prestasi.

“Alhamdulillah mendapat Juara 1 Kecamatan Tangerang dan juara 1 Kota Tangerang. Lalu kabar baiknya juga diakhir tahun ini Akasia Art berhasil mengoleksi 2 plakat juara 2 Lomba Digital Festival tingkat kecamatan, dan Juara 2 Nasional Produk kreatif.”

Tak pelit ilmu, Hadid tak jarang mengajarkan cara memproduksi kerajinan dari sampah kertas kepadamasyarakat. Hal ini dilakukan demi mendorong kesadaran masyarakat supaya kreatif dalam pengelolaan sampah. Bahkan ada anak didiknya yang sukses di ajang FLS2N tingkat SD.

“Selagi masih bisa dijangkau tempatnya, ya kita samperin untuk sharing ilmu. dan Alhamdulillah ada anak didik privat yang berhasil masuk 10 besar FLS2N tingkat SD.”

Karena kepedulian dan kreativitasnya, Hadid bersama Akasia Art tak asing lagi di mata media massa karena sering kali diliput media cetak maupun daring.

Naskah dan foto: Sulthony

Posting Komentar

0 Komentar