JOURNOLIBERTA.COM-Masyarakat sering memiliki stigma buruk dan memberikan komentar negatif terhadap waria. Namun, para waria di Kampung Duri mampu mematahkan stigma buruk dari masyarakat. Semangat juang mereka tinggi, bahkan mereka jauh dari kata hidup individualis layaknya kebanyakan masyarakat metropolitan. Selain itu, para waria memiliki hubungan yang baik dengan warga lainnya menjadikan bukti bahwa keberagaman itu indah. Para waria di Kampung Duri sangat peduli antar sesama sampai saling mengingatkan akan kondisi kesehatan. Apalagi di tengah pandemi, mereka tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi mereka bersama memutar otak agar saling dapat bertahan hidup.
Sebagian besar dari
mereka bekerja sebagai pekerja harian, yaitu pengamen jalanan, penata rias,
jasa salon, dan memiliki bisnis kue. Para waria di Kampung Duri mendirikan
sanggar sebagai penyalur bakat seni yang mereka punya. Sanggar tersebut bernama
Sanggar Seroja. Karena itu, aktivitas lain yang mereka sedang jalankan adalah
mementaskan bakat tari ataupun akting. Pementasan yang dilakukan sebagai upaya
penggalangan dana untuk membantu sesama waria di Kampung Duri. Kuatnya kebersamaan antar warialah yang
membuat mereka bertahan hidup di metropolitan.
Foto dan naskah: Sarah Fauziyah
0 Komentar