Foto: Pembukaan Acara J-Fair 2022/Alfarizi-JournoLiberta.
JOURNOLIBERTA.COM-Himpunan Mahasiswa
Jurnalistik UIN Jakarta sukses menggelar acara Jurnalistik Fair 2022 (J-Fair
2022) pada 25-26 Oktober 2022. Dengan mengusung tema Urban (This is a Story
That Appears and Continued to Grow, as Urban Concrete Thrives), acara ini
mengajak masyarakat umum untuk mengetahui hal-hal tentang kejurnalistikan serta
penggambaran atas sisi lain dari kota yang terekam dalam bingkai karya jurnalistik.
Pagelaran J-Fair tahun
ini memiliki tiga rangkaian acara yaitu J-Expo, J-Contest dan J-Exhibition. Pelaksanaan
J-Expo dilakukan di SMK Triguna Utama, Kamis (6/10) dan SMAN 6 Tanggerang
Selatan, Jumat (7/10), berupa seminar kejurnalistikan kepada siswa-siswi dari
kedua sekolah tersebut.
Pada J-Contest diadakan
tiga lomba yang berkaitan dengan kejurnalistikan yakni lomba fotografi, poster
dan teks editorial. Lalu, pada J-Exhibition menampilkan pameran karya jurnalistik berupa fotografi dan poster-poster yang dilengkapi dengan
layout-layout unik.
Ketua Pelaksana
Jurnalistik Fair 2022 Natasya Aurel mengungkapkan, dengan mengusung konsep yang
modern dan simpel, ia optimis J-Fair 2022 dapat menarik minat pengunjung untuk melihat pameran J-Fair 2022.
“Karena segi konsep yang
modern dan simpel ini bakal menarik minat pengunjung yang datang dan mereka dapat
melihat cerminan jurnalistik kedepan yang ternyata sangat kreatif dan
bersinergi untuk maju ke kancah internasional,” ujarnya.
Koordinator Acara Jurnalistik Fair 2022 Daffa Putra
Pratama menjelaskan, alasan mengusung tema tersebut adalah karena ingin
memperlihatkan sisi lain dari sebuah kota yang mungkin tidak banyak diketahui
khalayak.
“Alasan saya mengusung
tema ini karena atas kepedulian saya kepada kota, karena banyak orang yang
mungkin tidak melihat sisi lain dari kota, yang orang-orang liat hanya
pergedungan tinggi dan kehidupan yang borjuis,” ungkapnya.
Ia menambahkan, acara
J-Fair 2022 dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat umum kepada dunia
kejurnalistikan, karena banyak orang yang belum terlalu mengetahui apa itu
jurnalistik.
“Iya menurut saya tentu
acara ini sangat bisa meningkatkan ketertarikan masyarakat umum tentang dunia
jurnalistik, karena banyak masyarakat yang belum melek tentang apa itu
jurnalistik. Apalagi media ataupun semua urusan sudah pindah ke digital, jadi
kita sangat perlu mengadakan acara-acara seperti ini agar orang-orang itu tahu
kalau jurnalistik itu tidak hanya tentang wawancara dan berita tetapi banyak
hal lain terkait jurnalistik itu sendiri,” jelasnya.
Ketua Program
Studi Jurnalistik Kholis Ridho, M.Si mengungkapkan, bahwa kegiatan J-Fair 2022 dapat selalu memberi dampak
positif karena dapat menumbuhkan motivasi dan menumbuhkan kreasi. Oleh
karenanya, akan muncul motivasi untuk menjadikan mahasiswa jurnalistik lebih
baik.
“Kegiatan kemahasiswaan itu selalu akan berdampak
positif ya, karena dia akan menumbuhkan motivasi, menumbuhkan kreasi,
memberikan dampak positif bagi mereka, karena prestasi itu hadir harus dengan
kreasi, dan kreasi harus dengan kegiatan, tanpa adanya kegiatan tidak akan
muncul kreasinya. Dari sini pun muncul motivasi dengan sendirinya supaya mereka
jadi lebih baik,” jelasnya.
Dengan konsep J-Fair 2022 yang terbuka untuk umum, mahasiswi
Komunikasi Penyiaran Islam, Belva Crolina yang berkunjung ke acara ini
mengatakan, ia sudah mengetahui J-Fair dari tahun sebelumnya. Menurutnya konsep
J-Fair selalu berkembang dan memukau.
“Keren, konsepnya selalu
berkembang, semakin baik dan ini terlihat sekali layout-layout dari apa yang ingin
ditampilkan. Apa yang ditunjukkan.
Seni-seninya itu, sangat memukau,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga menambahkan talkshow dan
pameran J-Fair ini sangat memperluas wawasan kejurnalistikan, serta karya-karya
dalam pamerannya unik dan fantastis.
“Talkshow ya sangat kompleks ya, ilmu-ilmu
yang diberikan (edukatif) dan jadi apa ya memperluas wawasan lah. Karya-karyanya sangat sangat fantastis
sangat-sangat jarang. Ya
seunik ini dan layout-layout
ini sangat berkonsep. Budayanya beragam terus pesannya ya sudah
keren banget sudah keren maksimal ya,” tambahnya.
Ia juga berharap J-Fair
selanjutnya bisa menambah pengetahuan lagi dengan menampilkan bagaimana
proses pengambilan karya-karya jurnalistik dalam pameran yang disuguhkan dalam acara
J-Fair.
“Semoga semakin keren lagi dan bisa lebih diajarkan bagaimana praktik fotografi di layout lain. Mungkin kayak gini tuh gimana sih cara pengambilan gambar yang benar seperti itu. Jadi nggak cuma hasilnya tapi prosesnya itu,” pungkasnya.
Reporter: Nadhila dan
Hildha
Editor: Shinta Fitrotun Nihayah
0 Komentar