Relokasi SDN 1 Pondok Cina Ditunda, Wali Murid Berencana Ajukan Surat Agar Relokasi Dibatalkan

Foto: Nurma Nafisa/JournoLiberta

JOURNOLIBERTA.COM-Pembangunan Masjid Agung Depok di lahan SDN 1 Pondok Cina resmi ditunda. Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Depok, Muhammad Idris melalui akun Instagramnya pada Rabu (14/12). Penundaan pembangunan Masjid Agung ini diduga karena kebijakan terkait relokasi SDN 1 Pondok Cina belum matang sehingga para siswa yang pindah ke SDN 3 dan SDN 5 Pondok Cina belum tertampung secara keseluruhan.

Idris menyatakan penundaan ini dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut hasil pertemuan Pemerintah Kota Depok dengan Menko PMK, Dirjen Cipta Karya, Ombudsman RI, dan kementerian terkait, serta memperhatikan Surat Gubernur Jawa Barat, Senin (12/12).

Pertemuan tersebut membahas tentang kebijakan untuk tetap memfasilitasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Pondok Cina 1, sampai pembangunan ruang kelas baru di SDN Pondok Cina 5. Idris juga menghimbau kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan agar keluar dari area SDN Pondok Cina 1 guna menjamin kenyamanan semua.

Dilansir dari Kompas.com, SDN Pondok Cina 1 hendak digusur karena di lahan tersebut akan dibangun masjid agung. Menurut Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Disdik Kota Depok Wawan Buang, sosialisasi alih fungsi lahan SDN Pondok Cina 1 menjadi rumah ibadah sudah dilakukan sejak Agustus 2022.  

"Sosialisasi setelah alih fungsi lahan itu kan memang sudah ada sejak tanggal 26 Agustus," ujar Wawan, Rabu (14/12/2022). 

Jika dilihat dari Sistem Data Pokok Pendidikan Kota Depok telah tercatat semua siswa SDN Pondok Cina 1 masih bisa ditampung di SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5. Namun, peleburan siswa ke sekolah lain tidak diterima oleh sebagian orang tua murid karena Pemkot Depok belum menyiapkan gedung pengganti.

Menanggapi penundaan relokasi, wali murid dan kuasa hukum menggelar konferensi pers di ruang kelas SDN Pondok Cina 1, pada Rabu (14/12). Perwakilan orang tua murid, Hendro Isnanto dan Tim Advokat SDN Pondok Cina 1, Francine Widjojo mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dan pemerintah pusat, dengan harapan SDN Pondok Cina 1 dapat difungsikan kembali seperti semula, baik guru, murid, maupun semua fasilitasnya.

Sementara itu, Francine mengatakan bahwa kejadian tersebut menjadi contoh nyata pentingnya membuat kebijakan publik dengan perencanaan yang matang. “Ini menjadi contoh nyata bahwa kebijakan publik harus direncanakan secara matang perencanaan dan analisanya, agar tidak terjadi kekacauan dan simpang siur. Jangan sampai mengorbankan sesuatu, apalagi pendidikan anak-anak sekolah dasar,” pungkasnya. 

Lebih lanjut, terkait dengan audiensi di Balai Kota, Francine menjelaskan bahwa akan diajukan surat penundaan sebagai jawaban atas undangan Pemkot Depok hari ini.

“Kami (pihak SDN Pondok Cina 1) akan bersurat untuk mengusulkan bahwa kami meminta penundaan, agar ditunda dan dijadwalkan ulang besok, dan kami akan berkirim surat ke Pemkot Depok,” ucapnya.


Reporter: Nurma Nafisa & Hildha Nur Aini

Editor    : Shinta Fitrotun Nihayah

 

Posting Komentar

0 Komentar