JOURNOLIBERTA.COM-Mahasiswa mesti memahami kegagalan sebagai peluang untuk selalu berkembang dan menggapai mimpinya, terutama bagi mahasiswa peraih beasiswa. Mahasiswa bisa menerapkan growth mindset and learning serta tetap semangat dalam belajarnya. Hal itu disampaikan oleh Fazza Dildari, alumni Kejar Mimpi Tangerang Selatan (KMTS) pada sesi motivational session di acara Orientasi Mahasiswa Berprestasi KIP (Ormasi-KIP) 2022 pada (24/12).
Lebih lanjut, Fazza mengatakan
setiap individu harus terus menjadi pembelajar.
Bahkan belajar juga dapat dilakukan melalui berbagai pengalaman dalam hidupnya.
Sejalan dengan Fazza, Ibal Lukman Aldi yang juga
anggota KMTS menyatakan, penting bagi tiap individu mempunyai dan terus menjaga
mimpi. Menurut Ibal dengan adanya mimpi, sebanyak apa pun kegagalan yang
dirasakan, maka hal tersebut menjadi tantangan supaya bisa berkembang.
Adapun menurut Rahmad Cerry, mahasiswa perlu
lebih mengenal diri sehingga dapat terus memacu motivasi dirinya untuk
selalu semangat dan giat belajar. Ia mengatakan terdapat tiga kunci agar dapat
memahami diri, yakni memahami kepribadian, mengenali kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki serta mengetahui tujuan juga impian yang ingin dicapai.
Paparan kiat-kiat menggapai mimpi tersebut
disampaikan KMTS dalam acara
Ormasi-KIP 2022,
yang digelar di Auditorium Harun Nasution dengan bertajuk Peran Intelektualitas Mahasiswa KIP-K dalam
Penguatan Moderasi Beragama di Era Digitalisasi.
Acara yang diinisiasi oleh Forum Mahasiswa
Bidikmisi dan Kartu Indonesia Pintar (Formabi-KIP) UIN Jakarta ini, dilakukan
untuk mengarahkan mahasiswa peraih Beasiswa KIP-K
agar dapat menjadi pembelajar yang giat dan selalu semangat untuk mempertahankan
beasiswanya.
Salah satu peserta dari Program Studi Pendidikan Biologi, Muhammad Mahdi Satrio Maulana mengaku dirinya semakin
termotivasi untuk terus berprestasi dan menggapai mimpi setelah mendapat materi
dari alumni dan anggota KMTS.
“Saya sangat excited dengan pemaparan kakak-kakak
KMTS, menjadikan motivasi untuk mengetahui diri saya sendiri lebih dalam,
memacu saya untuk mulai menerapkan habit
yang baik, dan juga membuat saya jadi ingin membuang segala ketakutan serta overthinking yang selama ini saya
pikirkan dalam meraih mimpi,” ungkapnya.
Penulis: Silmi Kafah Andini (Kontributor Journo Liberta-Anggota Kejar Mimpi Tangerang Selatan)
Editor: Shinta Fitrotun Nihayah
0 Komentar