JOURNOLIBERTA.COM - Pihak pengelola parkir Kampus 1 UIN Jakarta menjadikan pembayaran non-tunai sebagai alternatif untuk mengatasi antrean panjang di loket pintu keluar. Hal ini telah diberlakukan sejak akhir November 2022. Pemberlakuan pembayaran non-tunai karena keterbatasan jumlah loket serta membludaknya jumlah mahasiswa yang menggunakan kendaraan pribadi untuk berkuliah.
Kepala pengawas pengelola parkir Kampus 1 UIN Jakarta, Adi menyatakan bahwa dibuatnya pembayaran parkir non-tunai merupakan salah satu solusi yang diberikan pihak pengelola parkir untuk mengatasi antrean panjang. Menurutnya pembayaran non-tunai juga sebagai alternatif pembayaran parkir di Kampus 1 UIN Jakarta.
“Untuk keduanya. Sebagai alternatif pembayaran dan untuk membantu memperlancar kepadatan di loket pintu keluar karena melihat proses dari pembayaran cash yang cukup lama sedangkan e-money ini dilihat mampu membantu memperlancar kepadatan pintu loket keluar UIN Jakarta kampus 1.” jelas Adi, Kamis (2/2/23)
Adanya alternatif pembayaran ini nampaknya mendapat respon baik mahasiswa Kampus 1 UIN Jakarta. Sebagaimana yang diungkapkan Mahasiswa Jurnalistik semester 2, Nur Ikhwan yang menyatakan bahwa dengan adanya pembayaran non-tunai ini sangat membantu dalam mengurai antrean di loket pintu keluar Kampus 1 UIN Jakarta.
“e-money ini beneran membantu banget ya karena kalau pakai e-money kan tinggal tap kartu e-money nya aja jadinya kita (mahasiswa) enggak perlu mengantre lama-lama. Antrean pun jadi lebih cepat terurai.” ungkap Ikhwan kepada Journo Liberta via WhatsApp, Rabu (1/2/23)
Senada dengan Nur Ikhwan, Mahasiswi Manajemen Dakwah semester 4 Aulia juga mengatakan pembayaran non-tunai sangat membantu ketika sedang terburu-buru.
“Iya, e-money sangat membantu banget apalagi kalau lagi buru-buru tuh jadi lebih cepat. Kita jadi enggak perlu repot-repot ambil uang dulu di tas buat bayar parkir.” ujarnya, Rabu (1/2/23).
Di samping adanya kemudahan tersebut, nyatanya efektifitas dari penggunaan uang elektronik ini seringkali terganggu oleh mesin tap e-money yang kerap kali eror.
Menanggapi hal itu, menurut Nur Ikhwan sebaiknya fasilitas di loket pembayaran harus memadai terlebih dahulu supaya efektivitas dari pembayaran non-tunai ini bisa berjalan dengan baik.
“Kayak yang tadi saya bilang ya e-money tuh membantu banget cuman sayangnya mesin tap nya suka eror. Jadi, menurut saya biar efektivitas dari e-money ini bisa berjalan dengan baik fasilitas dari loket parkirnya pun juga harus memadai.” pinta Ikhwan, Rabu (1/2/23).
Pihak pengelola parkir juga membenarkan hal tersebut. Melalui Adi pihaknya mengatakan bahwa eror yang kerap kali terjadi dikarenakan metode pembayaran non-tunai merupakan produk buatan manusia yang dapat mengalami kendala.
“Transaksi menggunakan kartu itu adalah produk buatan manusia, berupa mesin. Dan mesin itu ada kalanya ada kendala pada jaringannya, ya namanya alat enggak selalu semulus yang dibayangkan. Kalau ada kendala saya monitoring dari sini (kantor pengelola parkir) langsung kemudian dilakukan perbaikan lalu diperiksa kendalanya di mana.” terang Adi, Kamis (2/2/23).
Lebih lanjut, pihak pengelola kampus melakukan sosialisasi terkait pembayaran non-tunai. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam menggunakan uang elektronik agar lebih efektif dalam membayar parkir.
“Pihak kami melakukan sosialisasi dalam bentuk selembaran kertas mengenai e-money. Di mana nanti e-money mahasiswa yang di daftarkan di sini (di kantor pengelola parkir) akan dikenakan biaya tarif yang lebih murah dibandingkan e-money yang belum didaftarkan atau ketika bayar secara tunai.”
Perlu diketahui, tarif biaya parkir di Kampus 1 UIN Jakarta untuk pembayaran secara tunai sebesar Rp3.000, begitupula dengan kartu elektronik yang belum didaftarkan. Sedangkan untuk kartu elektronik yang sudah didaftarkan, tarif parkir yang harus dibayar oleh mahasiswa hanya sebesar Rp1.000.
Reporter: Siti Nurhaliza dan Oktaviani Rizki H
Penulis: Oktaviani Rizki H
Editor: Putri Nadhila
0 Komentar