Personil Band Punk Dongker Tuai Polemik Jadi Caleg dan Ketua Parpol

 

Grafis: Journoliberta/Prima Widiastuti

JOURNOLIBERTA.COM – Belakangan ini media sosial dikejutkan oleh poster raksasa yang memajang wajah Vokalis Band PUNK bernama Delpi Suhariyanto. Kabarnya, Delpi akan maju sebagai calon legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar. 

Warganet yang mengetahui hal itu kemudian membicarakannya di media sosial, melalui unggahan baliho yang menunjukkan jika Delpi mencalonkan diri sebagai calon anggota DPRD. Delpi yang merupakan Ketua dari Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) itu, memiliki band yang bernama Dongker. 

Sehingga, pada 5 Maret 2023 lalu, band yang terdiri dari Arno, Delpi, Bilal, dan Dzikrie memutuskan untuk menunda konser yang bertajuk “Tuhan di Reruntuh Bandung”. Grup musik yang awalnya berasal dari anak-anak kampus ITB Bandung tersebut juga sudah membuat pernyataan resmi terkait penundaan konser mereka.

Musisi 27 tahun itu kemudian banyak mendapat sindiran dan cibiran di media sosial, yang mana lagu-lagu dari band Dongker miliknya banyak menyuarakan perlawanan dan kritik pada negara. Keterlibatan Delpi pada politik juga berkaitan dengan ayahnya yang berada di partai yang sama. Akibatnya, Delpi semakin menjadi sasaran kritik karena dianggap tidak memiliki pendirian.

Menanggapi hal tersebut penggemar musik, Nadas (20) mengungkapkan jika ia kurang setuju akan hal tersebut. Menurutnya pencalonan menjadi anggota legislatif tidak sesuai dengan idiologi PUNK karena musik tersebut identik dengan kritik terhadap pemerintah. 

“Saya kurang setuju, menurut saya tentang personil Band Punk Dongker yang menjadi calon legislatif itu tidak sesuai dengan idiologi punk karena budaya punk sendiri itu adalah anti pemerintahan, terlebih Delpi  menjadi vokalis sekaligus band punk itu sendiri,” ujarnya saat diwawancarai via WhatsApp, Kamis (9/3/2023).

Penggemar musik lainnya, Fadel (24) juga menyatakan tidak setujunya terhadap keputusan Delpi yang terjun ke dunia politik. Menurutnya masih banyak pekerjaan lain seperti bekerja di perusahaan swasta asing yang meyakinkan.

“Mungkin yang dia butuhin di hidupnya jadi kaya, bukan bikin karya. Banyak loh kerjaan lain selain jadi aparatur negara, misalnya kerja di bidang yang sama di perusahaan swasta asing yang meyakinkan,” kata Fadel, Rabu (8/3/2023).

Selain itu, ia juga tidak melarang keikutsertaan Delpi dalam politik. Menurutnya, jika terpilih itu merupakan suatu kesempatan bagi penikmat musik underground untuk menyampaikan aspirasinya melalui Delpi yang merupakan aparatur negara dan juga seorang musisi.

“Pendapat nomor 1 gue kurang setuju. Tapi kalo diliat dari sisi lain mereka musisi underground yang mencalonkan diri menjadi aparatur negara punya kapabilitas untuk mendengerkan keresahan teman-teman underground dan menyampaikannya aspirasinya melalui siding,” jelas Fadel.

Fadel juga berharap sang Vokalis bisa menyelesaikan masalahnya yang mana telah terjadi kegaduhan selama masa pencalonannya. “Semoga mereka mampu melakukan penyelesaian masalah antara keresahan teman-teman underground dengan pihak-pihak yang berwenang.” ungkapnya.

Reporter: Muhammad Abdul Syukur

Penulis: Irvan Alvianto

Editor: Nurma Nafisa



Posting Komentar

0 Komentar