Maraknya Kasus Kehilangan Helm di UIN Jakarta, Mahasiswa Pertanyakan Keamanan Parkir

 
Foto: Jesika Anjarwati Putri/JournoLiberta

JOURNOLIBERTA.COM - Kasus pencurian helm marak terjadi di parkiran kampus satu UIN Jakarta, salah satunya di area sekitar perpustakaan utama. Keadaan ini membuat sejumlah mahasiswa merasa miris dengan kondisi keamanan di lingkungan kampus. 

Menaggapi hal itu, Mahasiswa UIN Jakarta, Syahrul mengungkapkan keresahannya saat kehilangan helm yang terjadi dua kali di lingkungan parkir. Untuk kasus yang kedua kalinya ia sudah melapor, tetapi tidak mendapatkan solusi dari pihak keamanan.

“Kalo untuk kasus pertama saya tidak lapor karena memang harga helmnya tidak seberapa, jadi saya merasa biasa aja, tapi untuk kasus yang ke dua saya melapor, tapi jawaban dari tukang parkir kurang masuk gitu di saya,” ujar Syahrul saat diwawancarai via WhatsApp, Rabu (17/5/2023)..

Selain itu, Syahrul berpendapat mengenai besaran biaya parkir yang sepadan dengan fasilitas yang didapatkan. Dengan harga 1.000 rupiah untuk sekali keluar masuk menurutnya sudah tepat, jika harga parkir di atas itu mungkin akan ada protes untuk keamanan yang kurang maksimal.   

“Nah kalo untuk besaran biaya parkir menurut saya sih sepadan, apa lagi saya bayar parkir cuma seribu untuk sekali keluar- masuk, mungkin jika harganya diatas itu saya akan protes,” katanya.

Sama halnya dengan Syahrul, Mahasiswi UIN Jakarta, Dinda juga merasakan hal yang sama terkait kehilangan helm. Momen kehilangan helm yang dialaminya terjadi di malam hari saat liburan.

“Kebetulan helm saya hilang pas malem di hari libur, di gate luar saya nggak lihat ada helm atau barang apa-apa lagi, saya juga nggak sempet nanyain ke pihak parkir, “ ujar Dinda, Rabu (17/5/2023). 

Ia juga berpendapat mengenai biaya parkir yang menurutnya sudah sepadan dengan fasilitas yang diberikan, tetapi untuk segi pengawasan, menurutnya, masih kurang soal aturan helm harus di tempatkan agar tidak terjadi kehilangan.

“Kalau menurut saya ini udah sepadan, justru banyak lingkungan kampus yang parkirnya nggak bayar. Kalau dihitung-hitung uang 1.000 rupiah yang kita keluarkan dikali berapa hari kan lumayan banyak juga. Dilihat dari nominalnya sih mungkin nggak terlalu berasa, tapi dari segi pengawasan juga kurang, dan nggak ada aturan yang jelas tentang helm harus ditaruh mana,” pungkasnya.


Penulis: Irvan Alvianto

Editor: Nurma Nafisa



Posting Komentar

0 Komentar